Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 04:21:35【Tempat Makan】313 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(1277)
Sebelumnya: Ekonomi TW
Selanjutnya: Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
Artikel Terkait
- Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
- Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste
- CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
- CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand
- Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
Resep Populer
Rekomendasi

Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia

Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi

Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih

Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi

Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi

Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus

Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam